Kemaksiatan, Cermin Hilangnya Wibawa Umat Islam

Penulis: Ustadz Abu Hamzah Yusuf

Tidak diragukan lagi bahwa kehinaan dan malapetaka yang ditimpakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala itu disebabkan karena banyak manusia lalai, merasa tidak bersalah jika melaksanakan dosa dan kemaksiatan. Mereka pun pura-pura tidak tahu bahwa yang demikian itu akan menyebabkan turunnya ancaman dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman :

"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut karena perbuatan tangan manusia, agar Allah merasakan kepada mereka sebagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali kepada jalan yang benar." (Ar-Rum : 41)Kemuliaan kaum musliminpun terpuruk dikarenakan penganutnya acuh tak acuh terhadap agamanya, yang halal menjadi haram dan sebaliknya, yang haram menjadi halal. Akibat dari semua itu dosa dan kemaksiatan menjadi sarapan pagi, siang dan malam harinya …… Wallahu Musta'an.

Pembatal-pembatal Keimanan

Di negeri kita, banyak sekali terdapat acara ritual persembahan baik berupa makanan atau hewan sembelihan untuk sesuatu yang dianggap keramat. Seperti di daerah pesisir selatan pulau Jawa, banyak masyarakat memiliki tradisi memberikan persembahan kepada “penguasa” laut selatan. Begitupun di tempat lain, yang intinya adalah agar yang “mbau rekso” berkenan memberikan kebaikan bagi masyarakat setempat. Dilihat dari kacamata agama, acara ini sebenarnya sangat berbahaya, karena bisa mengeluarkan pelakunya dari Islam.

Koreksi “Berdzikir Dengan Tasbih”

Muqoddimah

Adalah sudah menjadi sebuah anggapan sebagian umat islam, bahwa salah satu ciri orang sholeh adalah salah satu tangannya memegang tasbih. Kemudian anggapan ini menjadi semakin kuat dikarenakan banyaknya orang yang dianggap tokoh juga melakukan hal serupa. Hal ini semakin ruwet saja saat ditampilkannya gambar gambar para tokoh (missal para wali - yang gambar tersebut saya yakini sangat jauh dari sifat mereka ) memakai tasbih, atau sosok tokoh agama difilm, sinetron, dll. Fenomena ini oleh sebagian orang dianggap merupakan masalah yang sepele. Mereka beranggapan bahwa masalah mengentaskan kemiskinan, korupsi, kesenjangan social, parlemen,dll, lebih utama dikedepankan ketimbang masalah masalah bolehkah orang memakai tasbih atau tidak, niat sholat pakai usholli atau tidak, talqin mayyit dikuburan sunnah atau bid’ah, yang menurut mereka membahas masalah ini malah akan menyebabkan umat menjadi lemah.

Bahaya Bepergian Ke Negara Kafir


Wahai segenap manusia bertaqwalah kalian kepada Allah dan jagalah agama kalian. Wahai kaum muslimin sesungguhnya kalian telah mengetahui bahwa pada masa-masa ini terdapat gelombang kekafiran, penyimpangan dan rendahnya akhlak dan jeleknya perilaku yang menimpa Negara-negara luar negeri yang kafir. Adanya kekafiran pada Negara-negara tersebut amatlah nyata dan kerusakan padanya telah merata. Berbagai macam minuman keras, zina dan adanya prinsip bebas serta berbuat sekehendaknya dan seluruh perkara yang haram, kesemuanya itu merupakan menu harian tanpa penghalang dan pembatas.
SELAMAT DATANG, SEMOGA BERMANFAAT UNTUK ANDA DAN KAUM MUSLIMIN YANG LAINNYA, TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA